About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 23 Januari 2010

Download

Cara Download MP3 dan Video dari Youtube
Mendownload musik dengan format MP3 mungkin sudah banyak dijumpai tetapi download video dengan Youtube mungkin agak jarang. Beberapa waktu yang silam penulis pernah menjumpai artikel yang membahas tentang cara mendownload musik dan video. Namun dengan tidak mengurangi nilai informasi yang ada, alangkah baiknya penulis pun mengupas tuntas masalah ini.

Salah satu situs yang akan penulis ekplorasi adalah www.musik-live.net. Anda dapat searching dibrowser Mozilla Firefox atau Internet Eksploler lalu ketik alamat seperti di atas. Setelah itu Anda akan melihat homepagenya seperti dibawah ini :

Langkah pertama yang Anda lakukan adalah dengan meng-click link download yang berada di pojok kanan atas, seperti tampak dibawah ini :

Langkah kedua adalah dengan mengetikkan judul lagu, penyanyi atau video yang akan anda download pada search engine yang tampak seperti dibawah ini :

Langkah ketiga adalah Anda mengclik link download-nya. yaitu link yang bertuliskan "download" seperti contoh dibawah ini :

Link Download Musik :
Link Download vodeo :
Selanjutnya akan muncul link download-nya seperti tampak dibawah ini :

Langkah keempat adalah setelah anda mengclik link download seperti tampak gambar diatas selanjutnya akan muncul tampilan seperti tampak dibawah ini :

Dan langkah terakhir adalah Anda hanya mengclick OK, tunggu sebentar anda akan mendapatkan lagu atau video yang anda inginkan.

Mudah kan, sebetulnya kalau kita berusaha dengan rajian pasti bisa. Selamat berjuang

Senin, 18 Januari 2010

Realita Pendidikan Masa Kini

Adanya Ketimpangan antara Pusat dan Daerah
Tak iba rasanya ketika melihat sebuah berita di televisi swasta yang memberitahukan tentang salah satu sekolah di perkampungan yang jauh dari pusat kota memiliki kondisi bangunan yang mulai retak dan diperkirakan akan roboh jika tidak segerapa ditanggapi dengan serius oleh pemerintah daerah setempat. Ada pula anak-anak Sekolah Dasar yang menangis ketika bangunan sekolahnya ditutup dan disegel oleh pemilik lahan karena bangunan yang ada di atas lahan itu bukanlah milik pemerintah melainkan masih sewa. Ternyata masih ada kondisi pendidikan di daerah yang masih kurang diperhatikan baik dari segi fasilitas bangunan maupun kelayakan belajar.

Kasus serupa juga menimpa seorang guru Sekolah Dasar yang memiliki penghasilan Rp. 300.000,- per bulan dan sudah beberapa kali mengajukan diri menjadi CPNS namun tak kunjung berhasil. Terpaksa ia mencari penghasilan sebagai pemulung guna mencukupi kebutuhan keluarganya. Itu adalah salah satu contoh dari sekian banyak guru yang belum difasilitasi kebutuhannya oleh pemerintah. Sementara itu di kota-kota besar seperti Jakarta yang dekat dengan pusat pemerintahan kehidupan guru sangat diperhatikan entah itu PNS atau honorer. Sepertinya ada ketimpangan antara kota dan daerah.

Pernahkah Anda berkunjung ke suatu daerah yang terpencil dan memperhatikan sekolah-sekolah yang ada di daerah tersebut, sebagai contoh di daerah Papua. Bagimanakah kegiatan pendidikan disana? Apakah Anda mendapati bangunan sekolah itu berlantai keramik, gurunya menggunakan kendaraan roda empat, siswanya berpakaian seragam lengkap? Tentu mungkin berbeda dengan di tempat Anda sekarang.

Sepertinya dan memang ada ketimpangan yang amat jauh berbeda antara pusat kota dengan daerah. Katakanlah pulau Jawa dan pulau Papua. Dari segi perekonomian dan transportasi tak sebaik dengan di Pulau Jawa. Apakah yang terjadi dengan pendidikan di Indonesia, yang membedakan tempat, status sosial, kepercayaan, adat istiadat. Beginikah realitas pendidikan di Indonesia.

Standarisasi Kelulusan
Beberapa tahun belakangan ini murid-murid sekolah lanjutan sangat prustasi menghadapi ujian akhir sekolah atau yang sekarang disebut UN (Ujian Nasional). Beginilah kebijakan pemerintah pusat terhadap pendidikan di Indonesia yang siap ataupun tidak siap harus melaksanakan program pemerintah yang sebetulnya sangat memaksakan. Memang kebijakan ini patut didukung karena untuk membangkitkan semangat belajar siswa untuk mengikuti ujian kelulusan. Tapi dengan kondisi yang ada sekarang nampaknya belum dapat dilaksanakan serempak diseluruh Indonesia.

Kondisi wilayah Indonesia yang beraneka ragam bentuk mulai dari sosial, budaya, politik, dan beraneka ragam corak perbedaan yang ada di seluruh pulau-pulau baik secara geografis maupun demografis mencerminkan bahwasannya standar pendidikan pun berbeda-beda. Dipusat kota yang dekat dengan beraneka ragam buku-buku, alat-alat praktek, ruang labolaturium yang komplit dan kualitas guru-guru yang kompeten di bidangnya memungkinkan kegiatan pendidikan yang baik dan menciptakan iklim pendidikan yang modern. Tidak demikian dengan di daerah yang terpencil dan jauh dari pusat kota yang dengan keadaan yang serba minim dan ketersediaan tenaga pengajar yang minim, sarana dan prasarana yang seadanya apakah mungkin dapat mengikuti standarisasi yang telah digulirkan oleh pemerintah pusat itu?
Jabannya adalah tidak.

Kalaupun harus memaksakan siswa tersebut harus lulus ujian nasional, berbagai cara akan diusahakan oleh pihak sekolah masing-masing, yang tentunya jalan
ilegal pun akan diupayakan agar siswa-siswinya lulus ujian nasional. Sudah banyak bukti yang terjadi di sekolah-sekolah lanjutan bahkan di stasiun televisi pun sudah terungkap sekolah-sekolah yang membocorkan soal UN kepada siswa-siswinya. Beginikah realita pendidikan masa kini.

Kini yang menjadi pertanyaan apalagi kebijakan yang akan dilontarkan pemerintah guna menciptakan standar kelulusan yang baik dan tepat sasaran. Dan bagaimana upaya pemerintah daerah untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam menciptakan kecerdasan bangsa sesuai dengan amanat UUD 1945, semoga kebijakan pemerintah selalu adik kepada seluruh warga masyarakatnya serta tidak membedakan status sosial, daerah dan budaya.

Dan upaya kita sebagai masyarakat adalah terus berjuang untuk menegakkan pendidikan yang baik, dimulai dari diri kita, keluarga dan masyarakat.




Rabu, 13 Januari 2010

Pengantar Penulis

Sepatah Kata

Bismillahirrohmannirrohiim,
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah Azawajalla yang telah memberikan kekuatan kepada penulis untuk merangkai kata demi kata sehingga menjadi kalimat yang tersurat penuh hikmah. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan umatnya yang setia sampai akhir zaman.

Pada dasarnya penulis bukanlah seorang pujangga yang pandai merangkai kata, atau pula seorang penyair yang pandai memainkan kata. Tetapi penulis hanyalah manusia biasa seperti kebanyakan orang yang memiliki kemauan untuk menulis kata demi kata dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi pembaca yang budiman.

"Demi masa. Sesungguhnya manusia dalam kerugian" (QS. Al Ashr: 1-2). Ayat ini selalu terngiang dibenak penulis tatkala malam tiba. Bila mengenang masa yang lampau, seakan penuh dengan kerugian. Begitu panjang waktu berlalu dan hanya sedikit yang didapat untuk bekal di hari tua dan hari kemudian.

Waktu tidak akan pernah kembali dan berputar berlawanan arah, namun sedikit dari waktu yang tersisa harus dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Lebih baik mencoba dari pada hanya berdiam saja.

Dilarut malam penulis mencoba menorehkan butiran-butiran kata mutiara yang hendak dirangkai menjadi sebuah karangan untuk mengisi sisa dari lorong kehidupan yang panjang. Jam menunjukkan pukul 24.00 pertanda malam akan berganti pagi. Segelas air putih menjadi teman di larut malam itu. Dengan kelopak mata yang sudah mulai mengatup dan terkadang diselingi "menguap".

Mudah-mudahan tulisan yang penulis susun ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis pribadi dan umumnya pembaca yang budiman.

Sengaja penulis membuat Web Blog ini khusus didedikasikan untuk kegiatan lomba blog Universitas Islam Indonesia, UII merupakan satu-satunya perguruan tinggi tertua yang berlokasi di Yogyakarta. Adapun tema dari lomba tersebut adalah "Mendifinisikan Perguruan Tinggi Idaman".

Selamat membaca.!!!

Wa'alaikumsalam Wr. Wb.


Album Keluarga

Beginilah wajah yang lucu masa balita penuh kenangan manis kalau masih dapat dikenang. tapi sayang kenapa masa kecil tidak dapat dikenang ? *()*


Koleksi foto Kang Arya

Album Kang Arya






Selasa, 12 Januari 2010

Bermimpi Kuliah dan Menjadi Orang Sukses

Bermimpi Kuliah dan Menjadi Orang Sukses
Oleh : Kang Arya

Ketika matahari terbit di ufuk timur dengan sinarnya yang masih kemerah-merahan berselimut awan. Gunung-gunung nampak berwarna kebiru-biruan dan diatasnya melintas pelangi dengan aneka warna yang sangat indah dan menawan hati setelah semalam hujan rintik turun dengan ditemani semilir angin yang berhembus diantara celah-celah bilik rumah.

Suara jangkrik malam itu tergantikan oleh nyanyian suara ayam yang berkokok bersahutan dari sudut setiap rumah warga. Dan kesunyian malam mulai berubah menjadi sorak-soray anak-anak kecil yang berlarian menyabut hari yang baru. Nampaknya sawah dan ladang sedang menantikan kedatangan pak tani yang siap untuk menggarapnya. Pedagang pun sibuk berjualan di pasar. Begitulah kehidupan di sebuah desa. Penuh dengan kedamaian, keharmonisan, rasa solidaritas antar warga yang dijunjung tinggi, nilai-nilai agama dan sosial masih sangat melekat disetiap hati sanubari masyarakat pedesaan.

Betapa indahnya anak-anak itu menari-nari dan bernyanyi bersama orang tuanya, sebagian lagi bersekolah dan memakai pakaian sekolah yang bagus-bagus, sepatu yang bagus, tas yang bagus sehingga anak-anak itu merasa senang dan ceria serta penuh semangat untuk belajar. Berkumpul dan bermain bersama teman-temannya. Pergi sekolah dan pulang diantar-jembut dengan kendaraan roda empat. Uang saku yang selalu tercukupi, sandang dan pangan yang senantiasa ada membuat sang anak menjadi semakin cerdas. Sementara orang tuanya selalu memberikan bimbingan dan arahan agar kelak anak-anaknya menjadi lebih baik lagi dari orang tuanya. Do'a yang selalu dipanjatkan usai sholat untuk sang anak dan belaian kasih sayang yang tiada hentinya dikala sang anak akan tidur di waktu malam.

Menelusuri sebuah jalan yang berkerikil dan berbatu, seorang anak dengan membawa sebuah karung, dengan pakaian yang kotor berjalan diantara tong-tong sampah disisi jalan. Membuka setiap tong dengan harapan akan ada sampah botol aqua dan sampah kardus. untuk dijualnya kepada penadah. Pagi sampai malam ia mengais rejeki untuk makan dari hasil penjualan sampah-sampah itu demi menyambung hidup. Wajahnya yang mulai pucat dan tubuhnya yang lunglai pertanda ia harus istirahat, namun kemanakah ia akan tidur.

Inilah sebuah kisah kehidupan sosial yang mencerminkan suatu keadaan yang bertolak belakang antara kemiskinan dan standar kelayakan untuk kehidupan dan memperoleh pendidikan bagi anak-anak yang layak dan pantas bagi setiap warga negara Indonesia. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945,

Pasal 4 UU No 2/1989 rumusannya adalah "Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan".
(sumber: one.indoskripsi.com)

Bagi sebagian orang pendidikan adalah kebutuhan yang harus dipenuhi tetapi sebagian lagi memandang pendidikan menjadi nomor dua setelah berurusan dengan perut (kehidupan ekonomi. pen). Perhatian pemerintah terhadap standar pendidikan yang amat berat ini merupakan hizab (pembatas) yang amat tegas membedakan antara orang kaya dan orang miskin. Bangku sekolah dan kursi kuliah adalah milik segelintir orang yang memiliki uang, deposit, saham dan kecukupan uang. Tapi bagi pengais sampah aqua dan kardus kursi kuliah hanyalah impian yang berlalu di kala malam tiba dan hilang dikala fajar terbit.

Setiap orang ingin hidupnya sukses dan enggan menjadi orang miskin. Tidak semua orang yang hidup di muka bumi ini dilahirkan dari garis kelahiran darah biru atau darah hijau. Begitupula dengan pendidikan, tentu semua orang ingin mendapatkan pendidikan yang layak. Dengan tujuan hidupnya dapat lebih baik lagi. Apakah mampu seorang pengais sampah dapat duduk di kursi kuliah dengan uang SPP yang begitu mahal? Apakah mampu ia membeli buku yang disarankan dosen untuk dipelajari sementara uang pendapatannya hanya cukup untuk makan dan uang sewa untuk tidur ?

Disisi lain para pendidik yang bertitel Pegawai Negeri Sipil mendapatkan tempat di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhono dengan kenaikan penghasilan tetapnya. Tapi perhatian terhadap anak-anak yang ingin mengenyam pendidikan masih kurang maksimal.

Dilihat secara persentase, jumlah total siswa yang putus sekolah dari SD atau SMP memang hanya berkisar 2 hingga 3 persen dari total jumlah siswa. Namun, persentase yang kecil tersebut menjadi besar jika dilihat angka sebenarnya. Jumlah anak putus sekolah SD setiap tahun rata-rata berjumlah 600.000 hingga 700.000 siswa. Sementara itu, jumlah mereka yang tidak menyelesaikan sekolahnya di SMP sekitar 150.000 sampai 200.000 orang.
(sumber: www.menegpp.go.id)


Janji-janji para calon pemimpin sewaktu kampanye dengan iming-iming sekolah gratis hanya menjadi wacana saja belum dapat direalisasikan sebagaimana janjinya sewaktu berkampanye dahulu kala. Hal itu hanya untuk menggapai tujuan pribadi saja dan bukan semata-mata datang dari hati sanubarinya melainkan ada kepentingan dibalik itu.

Pemerintah hendaknya pemberikan perhatian khusus kepada kelayakan pendidikan bagi setiap anak yang ingin mengenyam pendidikan, bukan hanya untuk yang mampu namun yang tidak mampu pun semestinya dapat merasakan hal yang sama. Pemerataan pendidikan bagi setiap warga Indonesia berarti sesuai dengan amanat UUD 1945.

Jadi dengan demikian, kuliah bukan lagi menjadi mimpi tetapi menjadi kenyataan.