Oleh : Ade Sutarya
Jikalau kita tanyakan tentang sejarah Paskibraka kepada adik-adik Paskibraka baik disekolah maupun di tingkat Kabupaten ternyata masih kita dapati adik-adik paskibraka yang tidak mengetahui siapa Bapak Paskibraka dan sejarah terbentuknya Paskibraka. Sangat disayangkan sekali jika adik-adik kita sekarang ini tidak mengetahui siapa tokoh-tokoh pendiri Paskibraka. Satu demi satu tokoh-tokoh pendiri itu pun mulai meninggalkan kita semua, sedangkan adik-adik kita tak mengetahui siapa mereka itu. Mungkin kita terlalu sibuk memperhatikan baris-berbaris sehingga melupakan sejarah yang amat penting bagi kita semua.
Bila ada pun pengenalan tentang sejarah paskibraka tidak diberikan oleh orang yang mumpuni dalam arti kurang menjiwai tentang sejarah Paskibraka atau metode penyampaiannya kurang tepat sehingga materi yang disampaikan kurang efektif, jadi materi yang disampaikan hanyalah angin lalu.
Mungkin kita hanya peduli pada latihan fisik saja tanpa mempedulikan materi-materi kepaskibrakaan, namun demikian hendaklah salah satu dari kita mempelajari sejarah Paskibraka yang nantikan disampaikan kepada adik-adik. Jangan semua sibuk mengurusi masalah lapangan saja. padahal masih banyak yang kita lakukan untuk memperjuangkan Paskibraka khususnya adik-adik paskibraka.
Sebagai senior tentu kita pun pernah merasakan menjadi junior sekaranglah saatnya kita memperhatikan adik-adik kita itu dengan memberikan sumbangsih yang amat berharga. Tidak mesti kita harus turun kelapangan dan berpanas-panasan dengan mereka, apa yang dapat kita berikan saat ini berikanlah.
Dan jangan pernah kita merasa bangga karena sudah pernah memberikan sesuatu kepada adik-adik kita anggaplah itu semua sebagai amal di hari akhir nanti. Ataupun merasa sakit hati ketika sesuatu yang kita berikan itu ditolak oleh adik-adik kita bukan berarti mereka tidak membutuhkan namun suatu waktu pasti mereka membutuhkan, teruslah berkarya untuk paskibraka dan jangan pernah merasa bosan.
Selama ini penyampaian matri-materi Paskibraka dilakukan pada waktu-waktu yang sempit seperti saat diklatsar atau desa bahagia yang waktunya tidak maksimal dan kondisi yang kurang tepat. Begitu pun metode penyampaiannya yang masih menggunakan model ceramah.
Metode ceramah dan diskusi itu amat baik digunakan dalam penyampaian tentang materi-materi paskibraka karena didalamnya terjalin hubungan interaktif antara pemberi materi (mentor) dengan author. Agar penyampaian materi lebih mengena kepada subjeknya diperlukan media. Salah satunya adalah rekaman video atau foto digital yang ditampilan dalam bentuk slideshow pada projektor.
Adapun berkas-berkas materi yang akan disampaikan kepada adik-adik paskibraka sangat jarang bahkan nyaris tidak ada. Lalu materi yang disampaikan pun terkadang ala kadarnya yang notabene tidak bersumber yang pasti. Begitulah pola pemberian materi untuk adik-adik paskibraka yang terjadi. Begitu juga yang memberi materi terkadang kurang siap dengan materi yang akan disampaikan.
Mungkin ini perlu pembenahan dan adanya kerja keras dari orang-orang yang masih mempunyai kepedulian terhadap peningkatan pengetahuan adik-adik paskibraka. Bukan hanya berteriak-teriak atau marah-marah dengan alasan yang klasik tapi sekarang saatnya kita semua peduli dengan action bukan omong kosong. Nyatakan dengan bukti dan bukan janji. Paskibraka sejati selalu peduli dan bukan mengumbar janji tapi bukti.